Jayapura - Kelompok Pembelah NKRI melakukan aksi tandingan di Kantor DPRP. Kelompok ini mendesak kepada perwakilan DPRP untuk membubarkan KNPB. Namun dari pantauan di lapangan kebanyakan dari masa aksi bukan orang asli Papua, melainkan orang-orang pendatang yang mencari hidup di tanah Papua.
Dilaporkan, kebanyakan masa aksi adalah orang-orang buangan dari Timor Leste, kebanyakan dari mereka adalah supir angkot. Hal itu terbukti, karena hari angkot di kota Jayapura tidak ada yang mencari nafka seperti biasanya.
Seorang Perempuan Dipukul
Diberitakan Tabloid Jubi, Seorang warga menjadi korban pemukulan di Lapangan Trikora saat massa aksi Pembela NKRI mempersiapkan aksi pawai menuju Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP).
“Saya haya tanya saja, dong demo ini untuk apa. Tiba-tiba ada yang pukul saya. Dari lapangan langsung datang beberapa orang juga mau pukul. Untung ada polisi,” kata Mama Hendrika Kowenik, kepada Jubi di depan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Cenderawasih (Uncen).
Ia menambahkan, orang-orang yang memukuli dia juga menarik baju dan rambutnya.
Mama Hendrika mengaku bukan cuma dia yang dipukul. Seorang laki-laki yang memboncengi dia juga sempat dipukul. Laki-laki itu kemudian lari melihat banyak orang yang datang menuju dia.
Mama Hendrika yang ditemui Jubi sedang menangis di depan FKM ini juga mengaku ia sempat akan dibawa oleh polisi untuk diamankan di Polsek Abe. Tapi entah kenapa, dia diturunkan di depan FKM.
“Dorang hanya antar saya dari Lapangan Trikora sampai depan FKM Uncen ini saja,” ungkap Mama Hendrika.
Post a Comment