Menkopolhukam RI, Luhut Binsar Panjaitan usasi menggelar pertemuan dengan para Pendeta di Papua - Foto: kabarpapua.com |
wenepapua.com - Dalam kunjungannya ke Papua dalam dua hari belakangan ini, Menkopolhukam RI, Luhut
Binsar Pandjaitan, bertemu dengan sejumlah pendeta dari gereja-gereja di tanah
Papua. Menurut keterangan beberapa pendeta yang hadir di acara pertemuan, Luhut
antara lain meminta agar para pendeta mengkhotbahkan hasil-hasil pembangunan di
Papua.
"Luhut
arahkan para pendeta untuk khotbahkan di jemaat semua kemajuan pembangunan yang
sedang dilaksanakan pemerintah RI di Papua,"
Media online
Papua, kabarpapua.com,
melaporkan hal yang kurang lebih serupa. Dikatakan, Menkopolhukam meminta
para pendeta di Papua turut aktif mendukung pemerintah menyukseskan pembangunan
di berbagai aspek.
“Saya berharap
kepada pendeta jangan berhenti untuk melihat dan membantu serta ikut aktif
dalam program pembangunan seperti pembangunan sekolah pola asrama dan pendeta
harus punya peranan,” kata Luhut saat tatap muka dengan tokoh agama se-Provinsi
Papua di Sasana Krida, Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, kemarin (16/6).
Menurut Luhut,
pemerintah pusat telah memberikan dana Otonomi Khusus (Otsus) sejak 2001 lalu
yang masih akan terus ditingkatkan. Dalam program ini, kata Luhut, pendeta
dilibatkan untuk ikut mengawasi, seperti penggunaan dana desa, pembangunan
infrastruktur dan pendidikan.
“Presiden
(Joko Widodo) telah menyampaikan bahwa gereja harus terlibat aktif untuk
pendidikan dan terlibat aktif dalam kesehatan. Nah, sekarang gereja bisa tidak
menyiapkan diri, sebab nantinya kami akan libatkan bapak-bapak pendeta,” jelas
Luhut.
Ajakan
seorang Menteri Indonesia kepada sejumlah Pendeta di Papua ini sengaja untuk
mencuci tangan atau menghilangkan serangkaian pelanggaran hak asasi manusia
(HAM) yang pernah dilakukan oleh pemerintah Republik Indonesia dengan operasi Militer besar-besar di Papua sejak tahun 1961. Sejatinya rakyat Papua Barat tidak
meminta pembangunan, kesejahteraan dan lain-lain dari pemerintah Indonesia.
Rakyat Papua Barat bersuara dan berjuang agar pemerintah Indonesia memberikan
referendum atau penentuan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi rakyat
Papua Barat. (ney s)
Post a Comment