0
Ilustrasi: Kebiasaan hidup rakyat Papua
wenepapua.com - Menyikapi berbahayanya penyebaran  Virus Corona ( Covid - 19 ), Pemerintah Pusat telah mengambil kebijakan untuk meliburkan kegiatan sekolah, ibadah dan aktivitas perekonomian masyarakat.

Kebijakan Lockdown (isolasi rakyat)  pemerintah pusat terbilang lambat ditengah maraknya kecemasan 200 Juta jiwa rakyat Indonesia, di karenakan sampai detik ini sudah 172 khasus positif corona, 6 sembuh, 21 meninggal dan mungkin akan terus bertambah.

Akan tetapi, sebagai pemimpin negara, Jokowi punya tanggung jawab menyelamatkan nyawa rakyatnya. Andil - andil tentang datangnya penyelamatan Tuhan atas wabah Virus ini semestinya menjadi tanggung jawab pribadi masing - masing manusia, tapi yang paling penting secara bersama, kompeten dan sigap yang harus di lakukan adalah persiapan, pencegahan dan penanggulangan. Virus ini nyata, maka sains dan fisika sudah pasti di terapkan.

Doa juga telah menjadi senjata iman yang kuat bagi yang khawatir, begitupula pencegahan fisik menjadi alternatif untuk memotong laju penyebaran virus ini. Mulai hari ini, khusus Merauke dan Sorong, aktivitas telah tiada, jalan - jalan utama telah sunyi, begitupula mungkin dengan wilayah - wilayah lain ditanah Papua. Kekuatan virus ini terbilang cukup mengancam kelangsungan hidup manusia, tanpa memandang batasan, mulai dari pandangan religi (berdosa dan tidak berdosa), sampai ke sosial (sakit, lapar, sehat, mabuk, kaya, miskin, dll).

Bukan tidak mungkin Covid - 19 akan masuk ke Papua, bandara dan pelabuhan yang merupakan gerbang masuk keluar manusia di Papua, tidak mengontrol kesehatan, yang ada hanya kontrol Identitas. Dengan adanya Corona, kesehatan sudah harus menjadi prioritas setiap kali memeriksa penumpang yang pulang balik dari luar Papua. Mengapa ?secara ilmiah, gen orang Papua ini lemah. Secara fisik, tubuh orang Papua ini 1/3 telah dilemahkan dengan pengaruh buruk dan sistem hegemoni penjajah. Jadi, bayangkan saja jika virus ini masuk dan mewabah di atas Tanah Papua? pasti parah !

Memang, sebagai manusia, kita tidak boleh kalah dari virus ini, setiap manusia punya hak kedaulatan yang sah dalam mengatur dunia. Akan tetapi, Merendahkan kekuatan nilai virus ini bukan dengan  mengolok - olok, tapi dengan strategi guna memproteksi seluruh tempat - tempat manusia tinggal agar steril. Jumlah orang Papua asli yang kurang dari 3 Juta ini tidak cukup mungkin melawan covid - 19 yang penularannya kurang dari 10 menit. Disamping itu, kesadaran akan kebersihan, kedisiplinan dan menjaga kesehatan di Papua belum bisa dipastikan aman.

Pandemi Global :

Di lihat dari persaingan politik ekonomi dunia, China merupakan Singa Asia yang bersikeras memenangkan pertempuran ekonomi global.  Awal penyebaran virus ini semua orang tahu dari Wuhan, China. Maka, sekalipun orang yang malas berpikir akan berkata : " China nama naik, China pegang kendali, China merusak dunia". Wuhan Institut Teknologi telah mengembangkan berbagai virus - virus secara terselubung. Kemungkinan besar, penyebaran virus ini terencana, sehingga mudah di politisir.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan Corona sebagai " Pandemi " karena wabah virus ini telah mendunia.
Sudah pasti dari bencana non - alam yang disengajai ini ada yang di untungkan. Entah Amerika maupun China, sama - sama bajingan tengik yang ingin merampas hak orang lain, bahkan merampas nyawa. Keterlaluan ini akan berakhir dengan solusi. Vaksin merupakan  satu - satunya juruselamat yang akan mengatasi virus ini.

Negara - negara bergengsi yang tertanda (kena tag) jika menemukan anti virus (vaksin) Corona, maka ekonomi global akan dikuasai, pamor meningkat dan berada di peringkat high defence (adikuasa). Sistem seperti sudah pasti di anut oleh Kapitalisme. Mulai dari menciptakan kepanikan apapun bentuknya - bentuknya, maka lahirlah solusi sebagai kabar kedamaian di hati setiap manusia yang merasa panik dan resah.

Dampak umum yang paling diwaspadai dari Wabah virus Corona (Covid - 19) adalah : " Mengundang adanya Krisis Ekonomi secara Global ". Kalau sampai hal ini terjadi, tatanan dunia naik peringkat. Lahir negara - negara baru dari berbagai bangsa - bangsa yang sekian lama mendambakan kebebasan sejati. Bukan tidak mungkin, tapi sedang menuju kesana. Dengan begitu, satu hal yang perlu diingat adalah : " Tuhan akan membiarkan bangsa - bangsa tertindas bebas dari kerakusan bangsa - bangsa Tamak akibat kebodohan mereka sendiri ".


Penulis adalah Sekjen Satu KNPB Almasuh.

Post a Comment

 
Top